Binatang Rakun Adalah

Memiliki dua tangan yang unik

Rakun mempunyai empat kaki yang masing-masing memiliki lima jari. Dua kaki depan rakun sering dibilang adalah tangan mereka karena memiliki fungsi seperti tangan manusia. Dua kaki depan atau tangan rakun memang sangat kuat dan ramping. Tangan mereka ini mempermudah mereka dalam memperoleh makanan. Toples, gagang pintu dan kait pun dapat ditaklukkan oleh tangan rakun ini.

Selain dikenal karena wajahnya yang seperti mengenakan topeng, tenyata rakun menyimpan banyak fakta unik yang jarang diketahui orang. Hewan ini identik dengan pola hitam di sekitar mata yang menambah kesan lucu dan mudah untuk dikenali.

Baca Juga: 5 Deretan Hewan Berbahaya di Dunia, Jangan Coba-coba Mendekatinya!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Topeng di area matanya digunakan sebagai penghalau sinar matahari

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Rakun sering kali diberi julukan sebagai hewan pencuri. Ini karena mereka sering kali menyelinap di sekitar rumah seseorang saat malam hari dan suka mencuri makanan milik hewan lain. Hal ini pun didukung dengan pola hitam di mata yang membuat tampilannya semakin mirip pencuri. Namun, sebenarnya pola hitam tersebut tidak hanya menjadi identitas spesifik rakun.

Rakun lebih banyak menghabiskan waktunya di malam hari tapi bukan berarti kamu tidak dapat menemukannya di siang hari. Di sinilah fungsi pola hitam yang mirip topeng tersebut berfungsi. Pola hitam ini dapat digunakan untuk menghalau sinar matahari yang dapat memperburuk penglihatan mereka.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Serigala Termasuk Hewan yang Cukup Sulit Dijinakkan

Rakun adalah hewan soliter dan mudah beradaptasi

Selain termasuk hewan nokturnal, rakun juga digolongkan sebagai hewan soliter atau penyendiri. Mereka jarang sekali meninggalkan sarangnya dan berpergian jauh hanya untuk mencari makanan dan minum. Sesekali, rakun betina akan membentuk kelompok tetapi saat musim kawin mereka akan memisahkan diri.

Rakun juga dapat dengan mudah beradaptasi dan hidup di lingkungan manusia. Ini jga disebabkan oleh sifatnya yang termasuk pemakan oportunistik. Namun, rakun juga sering mendapatkan sedikit masalah karena sering diburu oleh manusia karena dianggap sebagai hama.

Memiliki kebiasaan untuk mencuci makanan

Manusia sering kali mencuci makanan sebelum dikonsumsi. Hal tersebut juga dilakukan oleh rakun. Namun, tujuannya melakukan hal tersebut berbeda dari manusia. Rakun tidak melakukannya untuk membersihkan kotoran seperti ulat, debu, atau pasir yang menempel di makanan.

Mereka memiliki saraf di bagian kaki depan mereka dan mengandalkannya untuk mendeteksi informasi. Karenanya, air dinilai dapat meningkatkan fungsi saraf tersebut sehingga dapat membantu mereka untuk mengenali makanan apa yang akan dikonsumsi. Jika tidak ada air di sekitar mereka, rakun akan berakting dengan gerakan seperti mencuci makanan dengan kedua kaki depannya.

Binatang Ini Adalah Penjudi Sejati

Rabu, 20 Oktober 2010 - 06:55 WIB

VIVAnews - Sifat manusia yang rela mengambil resiko untuk mendapatkan sesuatu yang lebih, ternyata juga dijumpai pada burung dara dan monyet.

Dari sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh ilmuwan dan dipublikasikan pada jurnal Royal Society B, burung dara ternyata memiliki kecenderungan untuk berjudi.

Ketika burung dara disodorkan pilihan untuk mematuk lampu tertentu yang bisa memberikan kepada mereka tiga buah pelet makanan setiap kali, dan lampu lainnya yang bisa memberikan kepada mereka 10 pelet makanan namun dengan frekuensi yang lebih jarang, ternyata burung dara lebih memilih opsi terakhir.

Oleh karenanya, walaupun pilihan mereka untuk mematuk lampu yang lebih berisiko menyebabkan mereka hanya mendapatkan pelet makanan yang 50 persen lebih sedikit, namun burung dara tetap saja memilih lampu yang lebih berisiko hingga 90 persen dari seluruh pilihannya.

Seperti dikutip dari situs Christian Science Monitor, hal ini mungkin disebabkan oleh adanya kejutan yang mereka alami. Menurut psikolog peneliti dari University of Kentucky yang melakukan riset tersebut, Thomas Zentall, ini adalah fenomena yang sama yang menjelaskan mengapa manusia penjudi mengabaikan kerugian yang mereka alami.

Alih-alih menyadari kekalahan mereka, mereka terus terfokus pada kemenangan yang sebenarnya jarang terjadi, namun justru lebih memberi efek kejutan kepada mereka. "Ini masalah pengharapan versus hasil," kata Zentall.

Ternyata perilaku seperti ini juga dijumpai pada kera. Pada 2005 Michael Platt, peneliti neurobiologi dari Medical Center, Duke University juga melakukan ujicoba menggunakan lampu yang kurang lebih sama dengan pengujian burung dara.

Malahan penelitian ini juga memasangi kabel elektroda di kepala kera di bagian otak yang menangani proses informasi dan penghargaan. Hasilnya, semakin tinggi resiko yang diberikan kepada kera, semakin tinggi aktivitas neuron yang bisa dimonitor.

"Sepertinya ini sangat-sangat mirip dengan pengalaman manusia yang merupakan para penjudi yang kompulsif," kata Platt, dikutip dari situs LiveScience.

Penelitian Platt dan Zentall menunjukkan indikasi adanya kesamaan paralel antara manusia dan binatang dalam berjudi. Zentall menambahkan, burung dara yang tinggal di lingkungan yang lebih nyaman cenderung lebih jarang mengambil pilihan beresiko daripada burung dara yang kelaparan.

Ini kurang lebih sama dengan kecenderungan manusia yang telah puas dengan kehidupannya yang biasanya tak mau ambil resiko daripada orang yang memiliki sedikit uang. (hs)

Kelelawar Aneh Ditemukan di Sumatera

Video Uang Berhamburan dari Map Seorang Pengacara

Ini Embiro Dinosarus Tertua di Dunia

Foto-foto Kemesraan Pangeran William dan Kekasihnya

Pembuat Situs Penghina Nabi Itu Adalah Anak Cendekiaran Muslim

Tiga Tahun, Pria Ini Cegukan Tiap 2 Detik

Malahan penelitian ini juga memasangi kabel elektroda di kepala kera di bagian otak yang menangani proses informasi dan penghargaan. Hasilnya, semakin tinggi resiko yang diberikan kepada kera, semakin tinggi aktivitas neuron yang bisa dimonitor.

0%0% нашли этот документ полезным, Отметить этот документ как полезный

0%0% сочли этот документ бесполезным, Отметить этот документ как бесполезный

Hasil Pencarian Buku Binatang Togel

Maaf, barangnya tidak ketemu

Coba cek lagi kata pencarianmu.

Rakun dikenal sebagai salah satu hewan yang memiliki pola hitam di sekitar matanya. Ini membuat mereka mudah untuk dikenali dan tampak sangat imut. Sebagian besar populasinya dapat dijumpai di Amerika Utara.

Rakun dapat dikatakan hewan yang unik karena memiliki kebiasaan mencuci makanan mereka. Kamu dapat menemukan alasan dari kebiasaan tersebut dan fakta unik rakun lainnya melalui penejalasan berikut ini.

Tergolong hewan pemakan oportunistik

Rakun dikategorikan sebagai omnivora sekaligus pemakan oportunistik. Hewan ini akan memakan segala makanan ditemukannya. Makanan yang biasanya rakun konsumsi adalah jenis buah-buahan, kacang-kacangan, dan serangga.

Di daerah perkotaan, jangan heran jika menemukan rakun di sedang mengacak-acak kotak sampah untuk mendapatkan makanan. Bahkan terkadang rakun akan memanjat pohon untuk menemukan burung beserta telurnya yang tentunya bisa dia lahap juga.